Hubungi kami

Pemenang lomba menulis anniversary Vitopure

Dengan bangga kami mengumumkan pemenang Vitopure Anniversary Writing Competition.

Artikel Pemenang

Solusi Air Bersih Meningkatkan Kualitas Hidup

Rushans Novaly | Kompasiana (blogger)

Air adalah sumber kehidupan. Tak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga membutuhkan air. Bumi, planet yang kita diami merupakan planet yang 71% atau dua pertiganya merupakan air berupa lautan dan samudra . Tanpa air,  bumi akan mati. 

Ketergantungan manusia terhadap air sangatlah vital. Rasanya tak mungkin ada kehidupan manusia bila air tak ada di muka bumi. Tak sekedar kebutuhan untuk bertahan hidup, air dibutuhkan untuk semua kehidupan manusia..

Dari total air yang tersedia di Bumi.  97,5%  merupakan air asin yang berada di lautan dan samudra  sisanya  hanya 2,5 % air tawar. Dari 2,5 % air tawar yang tersedia di Bumi, 67,8% berbentuk  bongkahan es dan salju yang berada di kutub utara dan kutub selatan. 30,1% air tawar berada didalam tanah, sisanya 1,2 persen berada di permukaan bumi, berada di sungai, danau, waduk dan menggantung di atmosfer Bumi.

Secara teori manusia ternyata hanya bisa mengakses air dari permukaan yang berasal dari danau, sungai , waduk atau air hujan yang berasal dari atmosfer.  

Penggunaan dan pemanfaatan air bawah permukaan (di dalam tanah) bisa menimbulkan bencana (dilansir dari Ground Water) , bila pengambilan air dalam tanah dilakukan secara tidak bijak dan berlebihan   Dampaknya  mengakibatkan struktur tanah menjadi berongga rongga, menurunkan muka tanah yang berimbas pada struktur bangunan atau jalan dan meningkatnya resiko banjir, selain itu pengambilan air tanah secara berlebihan mengakibatkan  intrusi air laut , masuknya air laut ke akuifer air tawar yang biasa terjadi di wilayah pesisir.

Bila dilihat dari kecilnya persentase air tawar yang bisa digunakan atau diakses manusia, maka boleh dibilang, manusia rentan mengalami krisis air.

Di Indonesia beberapa wilayah masuk dalam kategori sulit air. Maka ada kalimat kelakar 

 "Air Su dekat" yang memberikan makna miris kesulitan air di wilayah Indonesia timur. Seperti yang terjadi di Atambua, kabupaten Belu di NTT. Di sebuah dusun bernama Haikrik , sekitar 1 jam perjalanan dari pusat kota Atambua. Masyarakat disana harus berjalan berkilometer untuk mendapatkan air dari sela sela bebatuan di sebuah lembah.

Cukup curam untuk mengambilnya , perlu teknik dan keberanian untuk turun ke bawah. Air yang kualitasnya kurang layak itu terpaksa dimanfaatkan. Dirigen dirigen diisikan lalu dipanggul  di kepala  anak anak dan ibu ibu. Pemandangan miris itu terjadi setiap hari, pagi dan sore. Air yang didapatkan, air yang jauh dari layak. Keruh dan banyak partikel di dalamnya yang sangat mungkin terkontaminasi bakteri dan virus yang merugikan.

Air dan Kualitas Layak Pakai

Dari sisi kuantitas , jumlah air di bumi sangat sedikit yang bisa dimanfaatkan. Lalu dari sisi kualitas air yang tersedia , banyak  yang tidak masuk dalam kategori layak pakai. Berbau, berminyak, bahkan warnanya sangat keruh bahkan terkontaminasi logam berat, bakteri yang merugikan, hingga masuk dalam kategori berbahaya.

Banyak faktor yang membuat kualitas air menjadi tidak layak pakai. berikut ini faktor faktor yang  menyebabkan kualitas air dikategorikan tidak layak pakai. 

Air yang terkontaminasi oleh bakteri E-coli bisa menyebabkan penyakit yang cukup serius, bakteri ini bila masuk kedalam tubuh manusia bisa menyebabkan gangguan saluran  pencernaan yang gejalanya berupa mual, muntah, dan kram perut bahkan dalam strain bakteri e.coli lainnya bisa menyebabkan gagal ginjal. Bila bakteri E.coli masuk kedalam aliran darah akan  menyebabkan terjadinya infeksi sistemik yang bisa mengancam jiwa

Air juga rentan terkontaminasi bahan kimia, baik karena limbah industri, pestisida, limbah rumah tangga. Air yang mengandung logam berat seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), Kadmium (Cd) sebagai dampak limbah yang masuk ke dalam akuifer atau limbah buangan yang masuk kedalam sungai atau danau. 

Mengelola Air Secara Tradisional Agar Layak Pakai

Pengelolaan air bersih sejatinya sudah dilakukan secara tradisional dan turun temurun, sebagai  kearifan lokal di beberapa daerah di Indonesia, seperti yang dilakukan di  sebagian wilayah Nusa Tenggara  Timur. Air yang ditampung dari air hujan ini disimpan dalam tandon besar. Sebelum dipakai air akan diendapkan dalam waktu tertentu, hal ini dilakukan agar partikel kasar dan berat mengendap di dasar wadah. air yang dipakai di bagian atas yang sudah jernih.

Cara ini memang belum memberikan hasil maksimal , namun upaya mengendapkan  air beberapa waktu adalah cara yang paling banyak digunakan. Beda yang dilakukan di sebagian pulau Jawa dan Kalimantan yang telah memanfaatkan lapisan pasir, batu dan kerikil sebagai partikel penyaring kadang ditambahkan sabut kelapa dan  arang  agar air lebih jernih.

Lapisan pasir , batu dan kerikil disusun dalam sebuah gentong atau drum yang cukup besar. Berdiameter antara 30- 50 cm dengan tinggi wadah antara 50-100 cm. Air akan dialirkan dari penampung air lalu menggunakan gravitasi bumi, air akan mengalir ke bawah seiring proses pembersihan. Air yang bersih akan dialirkan dari kran dibawah.

Biji Kelor dan Tawas Sebagai Pembersih Air

Di Beberapa wilayah di Indonesia ada yang menggunakan biji kelor yang hancurkan (ditumbuk) lalu dicampur ke air yang keruh. Proses ini masih menunggu waktu, karena sifat bubuk biji kelor sebagai koagulan alami yang fungsinya mengendapkan partikel partikel kotoran. sehingga diharapkan air menjadi jernih. 

Begitu juga penggunaan tawas. cara penggunaannya mirip dengan biji kelor. Tawas akan dimasukkan kedalam air keruh lalu didiamkan beberapa saat sampai air bisa berubah lebih jernih. Tawas dipercaya bisa mengendapkan partikel kecil dalam air.

Berbagai upaya penjernihan air dilakukan secara sederhana dan tradisional, hasilnya boleh dibilang belum memenuhi standar baku air layak pakai. Yang pasti air tidak mungkin bisa diminum secara langsung. Karena masih terdapat bakteri atau virus dan partikel super kecil yang belum bisa disaring.

Berapa Standar Air dinyatakan Layak Pakai 

BIla merujuk melalui peraturan kementerian kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang kualitas air minum yang juga mengacu pada WHO. Maka standar air layak minum.

Ada empat parameter yang menjadi standar bahan baku air  untuk dinyatakan layak minum

Pertama, Parameter Fisik. Untuk warna air maksimal di angka 15 true color units (TCU), untuk kekeruhan maksimal di angka 5 Nephelometric Turbidity Units (NTU) , air harus tidak berbau dan tidak berasa dengan suhu air tidak melebihi 3 derajat celcius dari suhu lingkungan sekitar.

Kedua, Parameter Kimia. Air memiliki pH antara 6,5 - 8,5 dengan zat organik yang terkandung di dalam air 10 mg/liter, kandungan Besi (Fe) maksimal di angka 0,3 mg/L, Mangan (Mn) maksimal 0,1 mg/L . Untuk kesadahan (CaCO3) maksimal 500 mg/L, Nitrat maksimal 10 mg/L, Nitrit maksimal 1 mg/L, Amonia (NH3-N): Maksimal 1,5 mg/L.Sulfat (SO4): Maksimal 250 mg/L.Klorida (Cl): Maksimal 250 mg/L.Fluorida (F): Maksimal 1,5 mg/L.TDS (Total Dissolved Solids): Maksimal 1000 mg/L.

Ketiga . Parameter Mikrobiologi, Air harus bebas dari bakteri E.coli dalam 100 ml sampel dan total Coliform di angka 50 per 100 mL. Air dinyatakan bebas bakteri dan virus yang merugikan. Bebas dari bakteri patogen seperti Salmonella, Shigella, dan Vibrio cholerae, yang bisa menyebabkan infeksi gastrointestinal. Bebas dari virus , seperti Hepatitis A dan Norovirus, yang bisa menyebabkan penyakit menular.Air juga harus bebas dari parasit: Seperti Giardia dan Cryptosporidium, yang dapat menyebabkan diare.

Keempat ,Parameter Radioaktif. Air yang layak harus bebas dari Radon dan Radium: Kadar radioaktivitas dalam air harus berada dalam batas aman yang ditetapkan oleh peraturan untuk menghindari risiko kanker atau gangguan kesehatan lainnya. Contoh batasan untuk radon adalah kurang dari 0,1 Bq/

Kelayakan air bisa diuji oleh kits alat uji air yang dapat dibeli dan digunakan di rumahan. Namun parameter yang bisa diuji hanya pH, Klorin dan kekeruhan. Hasil ujinya masih perlu dilakukan  oleh laboratorium kompeten, yang memiliki alat uji yang terstandarisasi dan terakreditasi. 

Idealnya Air bisa diuji di Laboratorium milik pemerintah atau laboratorium penelitian  milik perguruan tinggi. Beberapa laboratorium swasta juga menyediakan jasa untuk pengujian air. Perusahan yang berada di bidang pengolahan air biasanya juga memiliki alat uji kualitas air.

Proses pengujian air, dimulai dengan pengambilan sampel air lalu dikirim ke laboratorium penguji hingga menerima hasil uji air. Proses ini memerlukan beberapa waktu untuk menguji beberapa parameter. 

Air di Rumah yang Berminyak, Keruh dan Berbau

Pengalaman air tidak layak pakai saya rasakan sendiri. Di perumahan saya di Kabupaten Tangerang air yang ada rata rata berminyak, keruh dan berbau. Air yang tersedia tidak bisa digunakan untuk konsumsi minuman, mencuci pakaian dan juga untuk keperluan memasak.

Air dari dalam tanah ini meninggalkan sedimen yang meninggalkan noda coklat pada wadah , permukaan lantai kamar mandi bahkan pada gayung, ember yang digunakan. Kualitas air menjadi kendala serius pada mayoritas warga perumahan.

Solusi yang bisa dilakukan dengan mengolah air dengan cara tradisional dengan menggunakan filter air dengan bekas  ember cat dengan menyusun lapisan  batu apung, pasir, arang dan kain khusus. Hasilnya memang belum maksimal namun sedikit lebih baik daripada tidak diolah sebelumnya.

Kekeruhan  dan bau air memang sedikit  berkurang namun  lapisan minyak masih terlihat. Air bisa digunakan untuk mencuci pakaian atau mencuci piring dan gelas. Tapi tetap tidak bisa digunakan untuk konsumsi untuk diminum. 

Pembersih air sebenarnya bisa dilakukan menggunakan pengolah air yang menggunakan teknologi filter dengan berbagai fungsi dan kegunaan. Perkembangan teknologi filter saat ini telah mampu mengolah air dengan kualitas tidak layak menjadi air berkualitas baik yang terstandar, bahkan air yang bisa diminum langsung dari kran.

Filtrasi yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa tahap, dengan sand filter , gravel filter  , air di proses untuk menyaring partikel besar dan sedimen. lalu teknologi  filtrasi membran (Reverse Osmosis /RO). Pada tahap ini air dibersihkan dari partikel, ion, kimia organik, logam berat, bakteri, virus dan garam. 

Filtrasi RO menggunakan membran semipermeabel dengan tekanan tinggi , filter jenis ini punya keunggulan yang sangat efektif menaikan kualitas air menjadi layak pakai. 

Filtrasi air menggunakan sinar UV untuk menghilangkan mikroorganisme seperti bakteri , virus, Filtrasi jenis ini tidak memerlukan penambahan zat kimia. Sehingga sangat efektif dan tidak menambah biaya dan tidak menimbulkan sisa limbah air.

Berbagai teknologi jenis filter air ini memiliki fungsi dan keunggulan masing masing. Viessmann,  perusahaan yang sudah berdiri sejak 1917 di kota Allendorf, Jerman , perusahaan yang memproduksi teknologi inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dunia. Viessmann mengembangkan  teknologi pemurni air dengan teknologi filtrasi modern terbaru dengan merk Vitopure.

Produk yang ditawarkan mulai dari filter keran yang sederhana hingga produk pemurni yang komplek dan lengkap.  Seperti yang ditawarkan vitopure yang mengadopsi berbagai cara dan kombinasi filter modern.

Menggunakan teknologi unggulan seperti penggunaan filter jaring baja yang kuat dan tahan karat yang mudah untuk dibersihkan. Vitopure juga menggunakan filter KDF (kinetic degradation Fluxion) , teknologi ini dapat mengeliminasi bahaya logam berat dan mencegah tumbuhnya bakteri dan virus yang merugikan.

Produk Vitopure sangat bisa diandalkan dan efektif dalam menghilangkan sedimen dan kerak yang mungkin mengendap di sela sela keran, perlengkapan rumah tangga hingga peralatan makan yang biasa digunakan. Teknologi Vitopure menghilangkan residu , mencegah sedimen, karat, ganggang, dan partikel berbahaya yang mungkin masuk ke dalam pasokan air. 

Solusi Air Minum dan Kesehatan 

Air minum menjadi hal vital bagi kesehatan, mayoritas orang menggunakan  air minum  isi  ulang  untuk memenuhi kebutuhan minum sehari hari, harga yang murah dan kemudahan dalam mendapatkan menjadi salah satu banyaknya orang menggunakannya.

Untuk satu galon isi 19 liter cukup ditebus antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000, harga yang sangat ekonomis. Namun kualitas air yang ditawarkan belum tentu sesuai standar kesehatan. Belum lagi proses pembersihan galon yang tidak steril sehingga sangat mungkin terpapar virus dan bakteri yang merugikan.

Mengisi air galon bisa di substitusi menggunakan  proses teknologi  filterisasi  menggunakan air keran yang dimiliki. Vitopure  S4-RO. Menggunakan teknologi Jerman yang canggih,, dengan teknologi  reverses osmosis (RO) sebuah teknik penyaringan mekanis dan kimiawi multi tahap. 

Hal ini dapat terjadi karena penggunaan membran yang dapat ditembus sebagian untuk memisahkan antara ion, molekul yang diinginkan. Selain itu memisahkan antara partikel yang lebih besar dari air dari akurasi penyaringan yang maksimal. Hasilnya adalah air minum yang aman , sehat dan mudah. Karena terbebas dari mengangkat galon. Laju air yang bisa aliri mencapai 2,2 liter per menit. Cukup memenuhi kebutuhan rumah dan apartemen.

Vitopure S4-RO memiliki keunggulan karena bentuknya ringkas, Vitopure s4-RO-800G bisa diletakkan diatas meja atau  Vitopure S4-RO-U bisa diletakan dibawah wastafel ,mudah dan fleksibel dalam pemasangan, teknologi ini dapat menghilangkan sedimen, bahan kimia berbahaya, membunuh virus bakteri yang merugikan, menghilangkan logam berat, efektif menyerap klorin dan kloroform dan yang pasti menetralkan bau dan warna.

Air minum merupakan hal yang sangat vital dan krusial dan kehidupan sehari hari. Bayangkan bila bahaya logam berat, zat kimia yang berbahaya masuk kedalam tubuh lalu menumpuk bertahun tahun. Akibatnya penyakit berbahaya yang akan dituai . Pilihan cerdas dalam memilih air minum sehat dan aman ada ditangan kita.

Merdeka dari Air Tak Sehat, Viesmann Solusi Pembersih dan Pemurni Air Berstandar Tinggi

Abdullah Karim Siregar | https://artikelakaes.blogspot.com (blogger)

Vitopure dari Viessmann merupakan solusi atas kondisi pasokan air perkotaan yang cenderung mengandung sedimen, mineral, mikroba, terkontaminasi tinja, E-coli dan zat lain yang membahayakan kesehatan. Namun, pemurni dan pelembut air berteknologi tinggi dari Jerman ini dapat menghasilkan air yang bersih dan aman.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atau United Nations General Assembly, secara tegas sudah mengakui hak asasi manusia atas air dan sanitasi sejak 2010 lalu. Setiap orang berhak atas air yang cukup, berkelanjutan, aman, dapat diakses secara fisik, dan terjangkau untuk penggunaan pribadi dan rumah tangga.

Air yang aman dan mudah didapat penting bagi kesehatan manusia, utamanya untuk keperluan minum dan kebutuhan aktivitas rumah tangga. Karena itu Majelis Umum PBB menetapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6 (SF 6 atau Tujuan Global 6), yakni "memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua”. 

Sasaran 6.1 menyerukan akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau. Indikator layanan air minum yang aman adalah yang berada di lokasi, tersedia saat dibutuhkan, dan bebas dari kontaminasi tinja dan bahan kimia prioritas.

Sayangnya, seperti disebutkan World Health Organization (WHO) bahwa secara global, setidaknya 1,7 miliar orang menggunakan sumber air minum yang terkontaminasi tinja pada 2022. Pencemaran mikroba pada air minum akibat kontaminasi tinja menimbulkan risiko terbesar terhadap keamanan air minum.

Air minum yang terkontaminasi mikroba dapat menularkan penyakit diare, kolera, disentri, tifus, dan polio. Diperkirakan sekitar satu juta orang meninggal setiap tahun akibat diare dari air minum, sanitasi, dan kebersihan tangan yang tidak aman.

Bahaya lainnya, pada tahun 2021 lebih dari 251,4 juta orang memerlukan perawatan pencegahan untuk penyakit schistosomiasis (penyakit akut dan kronis yang disebabkan oleh cacing parasit yang ditularkan melalui paparan air yang terkontaminasi).

Kualitas Air Rumah Tangga Indonesia

Bagaimana kondisi di Indonesia? Indonesia sendiri masih menghadapi kesulitan dalam akses terhadap air yang bersih dan aman.

Menurut data WHO pada 2020, hanya 83% dari rumah tangga Indonesia yang memiliki akses ke air minum yang aman. Bahkan sebuah studi dari UNICEF di tahun 2022 lalu, melaporkan bahwa hampir 70% sumber air minum di perumahan Indonesia terkontaminasi limbah tinja.

Gambaran yang tidak berbeda jauh juga ditunjukkan hasil Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2020. Hasil studi ini menyatakan bahwa 7 dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E-coli).

Studi itu juga memperlihatkan bahwa 31 persen rumah tangga di Indonesia mengonsumsi air isi ulang, 15,9% dari sumur gali terlindungi, dan 14,1% dari sumur bor/pompa. Sementara akses air minum layak di Indonesia mencapai 93 persen, dan akses air minum aman hanya 11,9 persen.

Minimnya akses terhadap air bersih dan layak, seperti yang disebutkan UNICEF dan SKAMRT tersebut, juga masih dialami sejumlah warga di perkotaan. 

Pasokan air tanah di kota biasanya mengandung sedimen, mineral, dan zat lain yang membuat air menjadi sadah–air yang mempunyai kandungan mineral tinggi–berbeda dengan “air lunak”. Bahkan dapat mencemari perangkat air rumah tangga. Keberadaan bahan kimia secara alami, terutama di air tanah, juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk arsenik dan fluorida.

Begitupun bahan kimia lain, seperti timbal, dapat meningkat dalam air minum akibat pelindian (proses ekstraksi zat dari padat dengan melarutkannya dalam cairan, baik secara alami maupun melalui suatu proses industri) dari komponen pasokan air yang bersentuhan dengan air minum.

Misalnya di Kota Bekasi, Jawa Barat. Setidaknya ada dua sumber air di kawasan tempat tinggal saya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, yakni air pipa dan air tanah (sumur bor/pompa).

Secara kasat mata, air yang bersumber dari pipa jauh lebih bersih dan bening, sekalipun dalam waktu tertentu, air yang masuk ke dalam rumah-rumah masih kecil dan berbau. 

Meski demikian, air pipa masih bisa diminum setelah sebelumnya dimasak. Sayangnya, menurut data Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI), pada 2023, baru 19,47% rumah tangga yang memiliki akses terhadap air pipa. 

Beda lagi dengan air tanah yang setiap saat alirannya rata-rata sangat melimpah (banyak). Tetapi permasalahan air tidak hanya dari sisi kuantitas tapi juga dari sisi kualitas. 

Air di lingkungan saya misalnya, rata-rata terlihat keruh, kekuning-kuningan, berkerak dan berminyak. Bak penampungan, lantai kamar mandi, gayung, keran air, hingga tandon atau toren air turut menguning, berkerah, berlumpur dan tampak kotor.

Mirisnya, air tanah ini hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci. Air tanah sama sekali tidak bisa dikonsumsi sekalipun sudah dimasak.

Pada akhirnya, warga yang tidak menjangkau air pipa, harus membeli air untuk memasak dari tukang air yang berkeliling di perumahan warga setiap pagi dan sore. Tidak sedikit pula masyarakat yang ketergantungan terhadap air isi ulang atau air minum kemasan (galon).

Filtrasi Tradisional Tak Selesaikan Persoalan

Secara kasat mata air yang keluar dari penyaring tradisional (kain) memang tampak bening, tetapi tetap akan keruh ketika ditampung dalam ember atau bak (foto: Abdullah Karim S/artikelakaes.blogspot.com).

Berbagai macam cara sudah dicoba untuk mengatasi air tanah yang keruh, kuning, berkerak dan berminyak tersebut. Mulai dari metode filtrasi tradisional, menggunakan penyaring yang sangat sederhana hingga memakai penyaring air yang dijual di pasaran. Namun hasilnya tidak pernah memuaskan.

Filtrasi tradisional misalnya dengan memanfaatkan ember berkapasitas 15 sampai 20 liter yang diisi lapisan pasir, sabut atau ijuk, dan kerikil. Selapis pasir dan masing-masing dua lapis untuk ijuk dan kerikil. Ember yang bagian bawahnya sudah dibolongi ini, kemudian ditempatkan di atas bak penampungan air, tepat di bawah keran air.

Secara kasat mata, air yang keluar dari ember penyaring tradisional ini memang lebih jernih, tetapi tetap berbau dan menghabiskan banyak waktu.

Setiap tiga hari, ember penyaring harus dikuras. Pasir, serabut, dan kerikil dikeluarkan dari ember dan dicuci. Kalau tidak dikuras, air yang mengalir dari keran ke ember akan meluap. Sebab, ember penyaring sudah penuh endapat “lumpur” dan air tidak akan keluar lagi dari lobang di bawah ember.

Cara lainnya, menggunakan kain atau kaus kaki bekas. Kaus kaki dipotong antara 10 hingga 15 cm dari bagian jari. Selanjutnya keran dimasukkan ke dalam kaus kaki dan ujung atasnya diikat ke keran.

Hasilnya tidak berbeda jauh dengan ember penyaring, bahkan kaus kaki ini harus dibuka dan dicuci setiap hari agar air bisa mengalir. Begitupun dengan penyaring atau filter yang banyak dijual dipasaran, tidak membawa hasil yang menyenangkan.

Hingga suatu waktu seorang teman berkunjung ke rumah saya. Melihat keadaan kamar mandi, ia menyarankan agar menggunakan produk brand “Viessmann” seperti yang ia gunakan di rumahnya. Bisa untuk pelembut dan pemurni air rumah tangga maupun pelembut dan pemurni air minum.

Ia menyebut nama Vitopure S4-RO-800G, salah satu seri Vitopure dari Viessmann. Katanya, produk Viessmann menjadi solusi inovatif dalam menyediakan air murni dan sehat bagi masyarakat luas, sesuai keinginan dan yang dicari keluarganya selama ini. Filterisasi secara tradisional tak lagi memadai, tapi perlu teknologi inovatif dari Viessmann.

Vitopure S4-RO, kata dia, menggunakan reverse osmosis (RO), proses penyaringan mekanis multi-tahap, serta proses penyaringan kimiawi untuk membersihkan air secara mendalam agar dapat digunakan untuk minum dan memasak.

Ia mengaku, sudah melihat bukti dan merasakan manfaat air yang sangat bersih, segar, dan lebih sehat, baik yang untuk diminum maupun untuk kebutuhan kamar mandi. 

“Pemurni dan pelembut airnya dari Viessmann, benar-benar menghasilkan air yang bersih, aman, dan membuat air keran menjadi layak minum. Begitu juga untuk mandi dan kebutuhan di kamar mandi lainnya,” tuturnya bersemangat.

Momen hadirnya Vitopure di rumahnya, ia ibiarkan layaknya perayaan kemerdekaan Indonesia yang diraih pada 17 Agustus 1945 lalu. Jika Indonesia terbebas dari penjajahan, maka rumahnya terbebas dari sedimen, seperti kotoran, pasir, ganggang, kuman, virus, dan bakteri. Bahkan terbebas dari klorin, kloroform, dan bahan kimia, pestisida atau polutan lainnya.

“Merdeka dari penjajahan tidak lepas dari peran para pahlawan dan seluruh rakyat Indonesia di masa lalu perjuangan. Sekarang saatnya kita harus membebaskan diri dari air yang tidak sehat,” jelasnya bergairah.

Vitopure, Solusi Permasalahan Ketersediaan Air Bersih

Vitopure S4-RO. Pemurni air minum dari Viessmann (ist. viessmann.id)

Penasaran dengan saran kawan tersebut, saya kemudian melakukan googling, dan Google menampilkan: viessmann.id, di sini.

Dari sekian banyak produk Viessmann, diantaranya ada Vitopure pelembut dan pemurni air rumah tangga. Mulai dari seri Vitopure S1, Vitopure S2, Vitopure S3, Vitopure S4, Vitopure S5, dan Vitopure S6.  Ada juga pelembut dan pemurni air minum, yakni Vitopure S4-RO.

Seri Vitopure untuk Air yang bersih dan aman dari Viessmann tersebut, menawarkan teknologi pengolahan air rumah tangga dan air minum terdepan. Masing-masing seri menghadirkan fitur-fitur canggih untuk kebutuhan mencuci, mandi dan konsumsi air minum dalam bentuk perangkat elektrik maupun non-elektrik.

Disebutkan, Vitopure S1, S2, S5, dan S6 dapat mencegah sedimen, karat, ganggang, dan zat berbahaya lainnya untuk masuk ke dalam sumber air. Selain itu juga meningkatkan daya tahan alat-alat rumah tangga, seperti mesin pencuci piring, mesin cuci dan pemanas air.

Penyaringan air Vitopure tersebut dapat memperpanjang usia semua peralatan yang menggunakan air, seperti mesin pencuci piring, mesin cuci, pancuran, dan lainnya.

Adapun seri S3 berfungsi untuk mengangkat kandungan mineral seperti kalsium dan magnesium yang dapat mengakibatkan penumpukan kerak, sehingga menawarkan manfaat positif pada kulit dan rambut.

Sedangkan S4-RO menerapkan filtrasi bertahap yang dapat membuat air keran di rumah menjadi bersih, aman dan layak minum. Sebab, seri ini mengaplikasikan penyaringan karbon aktif terkompresi yang menghilangkan warna, bau dan rasa pada air.

Dijelaskan bahwa Vitopure S4-RO adalah sebuah proses penyaringan mekanis dan kimiawi multi-tahap. Proses ini didasarkan pada membran yang dapat ditembus sebagian untuk  memisahkan ion, molekul yang tidak diinginkan, dan partikel yang lebih besar dari air dengan akurasi penyaringan yang maksimal.

Vitopure S4-RO, mampu menghilangkan sedimen (seperti kotoran, pasir, ganggang, dan lainnya), menghilangkan kuman, virus, dan bakteri. Dapat menyerap klorin, kloroform, dan bahan kimia (pestisida atau polutan lainnya) secara efektif.

Termasuk menghilangkan logam berat (timbal, merkuri, dan lainnya), bau dan warna. Hingga akhirnya menghasilkan air yang jernih, higienis, dan segar.

Selain itu, ukurannya ringkas dan pemasangannya mudah, baik di atas meja atau di bawah wastafel. Tak perlu susah-susah mengangkat galon air. Hasilnya: aliran air murni yang dapat diminum tanpa hambatan dari keran khusus filter dengan laju aliran 2,2 liter per menit. 

Komitmen Viessmann Hadirkan Air Higienis, Efisiensi dan Berkelanjutan

Selain memastikan higienitas, solusi air Viessmann juga sekaligus menawarkan keberlanjutan lingkungan dan menciptakan ruang untuk generasi mendatang (foto: Abdullah Karim S/artikelakaes.blogspot.com).

Hadirnya pemurni dan pelembut airnya dari Viessmann, dapat menghasilkan air yang bersih, aman, dan membuat air keran menjadi layak minum.

Selain memastikan higienitas, solusi air Viessmann ini juga dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap air isi ulang atau air minum kemasan (galon). Ini sekaligus menawarkan keberlanjutan lingkungan dan efisiensi.

Hal itu tidak lepas dari komitmen Viessmann, menciptakan ruang hidup bagi generasi mendatang. Ini pula komitmen yang dibawa Viessmann dari Jerman ke Indonesia. Kecanggihan teknologi yang dimiliki Viessmann, menjadi solusi untuk masalah air yang dihadapi masyarakat Indonesia selama ini.

Berbarengan dengan perayaan hari jadi Vitopure yang ketiga tahun ini di Asia Tenggara–khususnya Indonesia–Viessmann memperingatinya dengan menghadirkan solusi inovatif yang telah dirancang untuk menyediakan air murni dan sehat bagi masyarakat Indonesia.

Usia Viessmann memang baru tiga tahun hadir di wilayah Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, tepatnya April 2021. Namun, pengalaman menciptakan kualitas hidup terbaik, tak perlu diragukan lagi.

Sebab, Viessmann adalah pemimpin global dalam penyedia solusi perangkat pemanas, pendingin, kualitas air dan udara terdepan yang sudah ada sejak tahun 1917 di Allendorf, Jerman. Selama itu juga, Viessmann terus membantu meningkatkan kondisi hidup masyarakat dunia.

Mengedukasi pentingnya keberlanjutan iklim melalui produknya (pemanasan, pendinginan, kualitas air dan udara) dan solusi energi terbarukan yang memainkan peran inti dalam transisi energi menuju masa depan net-zero.

Viessmann Luncurkan Produk Filter Solusi Air Berkualitas di Ke 3 Tahunnya Perayaan Vitopure

Desi Yulieta | Industry.co.id (Media)

Jakarta, Kualitas air di Indonesia mengalami tren penurunan, baik itu di sungai maupun di tanah. Upaya pemerintah selama bertahun- tahun untuk memperluas akses masyarakat terhadap air bersih telah menghasilkan 91% rumah tangga memiliki akses terhadap air minum yang layak. Namun demikian masih terdapat kesenjangan akses masyarakat terhadap air minum dengan kualitas aman.

Solusi air berkualitas kini semakin lengkap karena Viessmann telah mengeluarkan lima produk terbaru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan air di rumah tangga. Peluncuran ini bertepatan dengan perayaan hari jadi Vitopure yang ke tiga tahun ini.

Kecanggihan teknologi menjadi solusi untuk masalah air yang dihadapi publik, sesuai dengan upaya inovatif Viessman merancang untuk menyediakan air murni dan sehat bagi masyarakat Indonesia.

Dalam peluncuran ini menampilkan lima produk baru yang dibagi ke dalam dua kategori utama : pengolahan air rumah tangga Vitopure dan pengolahan air minum Vitopure.

Filter dan pemurni air Viessmann tersedia sebagai perangkat satuan atau kombinasi untuk filtrasi dan pelunakan air yang optimal. Viessmann tidak hanya menawarkan filter air shower dan keran dasar yang aman dan mudah untuk di instalasi, tetapi juga sistem penyaringan yang kompleks untuk kebutuhan air rumah tangga Anda. 

Pengolahan Air Rumah Tangga Vitopure.

Pra-filter merawat dan mengurangi tingkat kerusakan pada alat rumah tangga seperti: mesin pencuci piring, mesin cuci, mesin kopi, pemanas air, atau pemurni air. Semua pra-filter S1 secara aman dan efektif dapat menghilangkan kotoran, pasir, ganggang dan sedimen lainnya dari air. Pra-filter bekerja tanpa henti untuk menjaga kebersihan dan semua peralatan air serta perlengkapan sanitasi Anda.

Viessmann menawarkan dua solusi untuk pemurnian air sentral di rumah Anda. Pemurni S2 elektrik paling cocok digunakan untuk air yang sangat terkontaminasi dan apabila listrik tersedia untuk tujuan pemurnian. Saat Anda tidak memiliki akses listrik untuk produk penyaringan, pemurni S5 non-listrik menjadi pilihan untuk membersihkan air. Filter S2 yang menggunakan listrik tersedia dengan kapasitas tinggi. Pemurni S5 dengan ukuran yang kecil, sehingga dapat dipasang dibawah wastafel .

Filter sentral Vitopure S2 dilengkapi dengan filter KDF dan filter karbon aktif tempurung kelapa. Hasilnya dapat membersihkan air secara ekstensif, penyaringan sedimen, klorin, virus dan bakteri, serta logam berat. Pada saat yang sama, filter bekerja menghilangkan klorin dan bau tak sedap.

Pemurni air S5 tersedia dalam tiga varian dengan tahap filter yang berbeda, dari dua hingga empat tahap penyaringan. Semua varian S5 menggunakan serat PP dan filter karbon kelapa. 3-tahap penyaringan mencakup filter karbon aktif terkompresi, sedangkan 4-tahap penyaringan menambahkan filter karbon aktif dengan penghambatan kerak. Secara keseluruhan, filter ini menghilangkan sedimen, klorin, kalsium, serta bau dan warna.

Filter Viessmann S3 melembutkan air rumah tangga dengan mengekstrak mineral seperti kalsium atau magnesium untuk mencegah kerak kapur dan meningkatkan masa pakai alat rumah tangga dengan penggunaan air. Air yang lembut juga sangat ideal untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut.

Pelunak air Viessmann bekerja melalui proses pertukaran ion yang akan menghasilkan air bebas mineral seperti kalsium dan magnesium serta resin yang menetralkan mineral. Permukaan halus resin membuat pelunak air bekerja secara efisien untuk waktu yang lama. Garam yang ditambahkan ke pemurni air memungkinkan regenerasi resin dan mineral yang dibuang bersama air limbah.

Pengolahan Air Minum Vitopure

Pemurni air Viessmann yang menggunakan sistem penyaringan tahap jamak dapat menghasilkan air keran yang dapat langsung diminum. Pemurni air minum Viessmann secara nyata menghilangkan semua jenis sedimen, bakteri dan virus serta bau dan warna. Semua pemurni air minum dilengkapi dengan keran untuk memudahkan pemasangan.

Filter pancuran Viessmann S6-S dan filter air keran S6-T dirancang untuk menyaring sedimen dan klorin sebelum air menyentuh kulit Anda. Filter senyawa secara efisien menghilangkan warna dan bau tidak sedap, memastikan sanitasi yang bersih dan higienis. Perangkat ini sangat mudah dipasang dan dirawat sendiri.

Merayakan Solusi Air Bersih yang Aman dan Terpercaya dari Viessmann

Wirno Bungkul | Public

Saat ini Indonesia sedang bersiap menyambut generasi emas 2045 yang ditandai dengan meningkatnya jumlah usia produktif hingga 70% dari total jumlah penduduk.

Segala sumber daya dikerahkan untuk bisa memanfaatkan momen tersebut dengan harapan agar Indonesia dapat meloncat menjadi negara maju yang memberikan banyak manfaat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain SDM yang unggul, SDA yang kuat juga wajib dipersiapkan sebagai fondasi yang dapat menopang persiapan tersebut. Namun demikian, dari sisi SDA, ada banyak masalah mendesak yang harus segera diselesaikan salah satunya adalah air bersih.

Menurut WHO, air bersih adalah air yang dapat digunakan untuk keperluan konsumsi seperti untuk minum dan persiapan makan serta untuk keperluan produktivitas seperti mandi, cuci dan kakus (MCK).

Dan agar air dapat dikatakan bersih, air tersebut harus jernih, tidak berbau, tidak lengket, tidak memiliki warna yang aneh, tidak menimbulkan rasa tak lazim, bebas dari kontaminan biologis dan zat berbahaya serta tidak mengandung debu, pasir atau sedimen lainnya.

Namun demikian, sekalipun Indonesia termasuk negara dengan kekayaan air tinggi tidak menjamin seluruh warga negara memperoleh akses ke air bersih yang layak, aman dan terjamin kehigienisannya.

Lalu seperti apa masalah air bersih yang ada di Indonesia? Solusi apa yang dipilih oleh masyarakat untuk mengatasinya? Dan bagaimana cara memperoleh air bersih yang benar-benar aman di rumah? Yuk baca artikel ini sampai habis.

Masalah air bersih di Indonesia

Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwasanya Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara yang sedang mengalami krisis air bersih terlebih untuk daerah perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.

Darurat air bersih ini memang tidak merata di setiap provinsi namun ada beberapa wilayah yang tingkat krisisnya diatas rata-rata. Dan masalah ini jadi salah satu tantangan besar saat Indonesia sedang bersiap menjemput generasi emas 2045 yang membutuhkan sumber daya air besar.

Lalu apa saja masalah-masalah air bersih yang sedang dihadapi oleh Indonesia? Berikut beberapa diantaranya:

1. Air bersih untuk konsumsi

Masalah pertama adalah air bersih untuk konsumsi yang merujuk pada air yang dipakai untuk minum, cuci piring, cuci makanan, memasak dan lain sebagainya. Studi yang

dilakukan oleh STARMART pada 2020 lalu menemukan bahwa 7 dari 10 rumah tangga di Indonesia mengkonsumsi air yang mengandung bakteri escherichia coli atau e-coli1. Selain itu 31% rumah tangga di Indonesia rutin mengkonsumsi air galon isi ulang yang belum tentu aman bisphenol A (BPA), endokrin dan mikroplastik. Lebih ironisnya, hanya 11,9% rumah tangga yang memiliki akses ke air konsumsi yang layak. Dengan demikian, jika pada 2022 jumlah rumah tangga di Indonesia ada sekitar 70 juta maka hanya 8 juta lebih rumah tangga yang punya akses ke air bersih yang aman untuk dikonsumsi.

2. Air bersih untuk keperluan produktivitas

Selain untuk konsumsi air juga diperlukan untuk mandi, cuci dan kakus (MCK), keramas, menyiram tanaman dan lain sebagainya. Hanya saja, di beberapa daerah, masyarakat mengandalkan air sungai untuk tujuan produktivitas. Dan menurut data, dari 111 sungai yang diidentifikasi di Indonesia hanya 8,1% saja yang memenuhi syarat baku mutu sementara sisanya tidak layak pakai karena telah tercemar oleh limbah domestik, industri, pertanian, peternakan hingga perikanan. Ironisnya lagi, menurut BPS, terdapat sekitar 10.638 desa atau kelurahan yang mengalami masalah pencemaran air akut. Dan penggunaan air yang tak aman dalam jangka panjang dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit seperti kanker, ruam, infeksi jamur, diare, kolera, disentri, polio2 dan lain sebagainya.

Masalah diatas hanya sebagian kecil dari masalah air yang ada di Indonesia sebab belum bicara masalah lainnya seperti sumber mata air yang makin terbatas, debit air yang terus berkurang, pencemaran aliran sungai sampai eksploitasi berlebihan terhadap air tanah.

Namun demikian, masih ada sebagian masyarakat yang tetap memanfaatkan air yang tidak aman tersebut untuk berbagai kebutuhan. Selain karena terpaksa dan tak punya pilihan, juga karena belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang kriteria air bersih itu seperti apa.

Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa masyarakat mengandalkan filterisasi tradisional sekedar untuk menjernihkan air atau untuk menghilangkan baunya.

Filterisasi air tradisional di Indonesia

Di Indonesia terdapat banyak jenis filterisasi air yang telah digunakan selama puluhan hingga ratusan tahun. Filterisasi ini bertujuan untuk menjernihkan, menghilangkan bau, warna dan kesadahan air.

Hasil filterisasi tradisional ini selain digunakan untuk MCK juga dipakai untuk konsumsi. Tentu saja hal ini tidak aman bagi kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Lalu apa saja apa model filterisasi tradisional yang masih digunakan sampai hari ini? Secara umum ada beberapa, seperti:

1. Saringan arang

Saringan arang adalah filterisasi tradisional yang mengandalkan pasir dan kerikil atau menggunakan kedua bahan tersebut sementara arangnya diambil dari tempurung yang keras. Mengapa arang? Karena kandungan karbon aktif yang terdapat pada arang dapat menghilangkan bau tak sedap dari air. Namun demikian, filterisasi tradisional ini tetap tidak menjamin air akan aman digunakan terlebih untuk tujuan konsumsi.

2. Saringan batu cadas

Saringan batu cadas merupakan filterisasi tradisional yang cukup populer di Bali. Prosesnya adalah dengan memanfaatkan pori-pori yang terdapat pada batu cadas sebagai penyaring air. Kelemahan dari sistem ini adalah prosesnya yang lama, tidak efisien dan kemampuannya yang terbatas saat memfilter air dengan tingkat kekeruhan tertentu. Selain itu tidak ada jaminan air hasil filterisasi akan benar-benar bersih dari kontaminan berbahaya.

3. Saringan batu lumpang dan jempeng

Saringan tradisional jenis ini mirip dengan saringan cadas diatas tapi bahan yang digunakan berbeda. Dimana air akan disaring menggunakan pori-pori dari batu lumpang dan jempeng. Filterisasi tradisional ini biasanya digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur galian atau saluran irigasi sawah karena kualitas hasil saringan yang lebih rendah dibanding metode lainnya seperti arang, SPL dan SPC.

4. Saringan Kain katun

Saringan kain katun adalah salah satu jenis saringan paling populer karena bahannya yang mudah didapat dan proses pembuatannya yang sederhana. Kain katun dipilih karena seratnya yang banyak sehingga bisa memfilter air. Namun debit air yang keluar tergolong kecil dan kualitas air yang dihasilkannya juga relatif rendah.

5. Saringan Keramik

Filterisasi keramik adalah jenis filtrasi yang menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai desinfektan pembunuh bakteri. Hanya saja, saat proses penyaringan dilakukan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk lalu menyumbat permukaan filter. Untuk mencegah hal tersebut, air baku yang dimasukkan tidak boleh terlalu keruh atau kotor. Jika kotor atau keruh maka saringan keramik harus dibersihkan setiap hari. Salah satu keunggulan dari saringan jenis ini adalah bahannya yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama sehingga bisa digunakan kapanpun terlebih dalam keadaan darurat namun demikian kualitas air hasil saringannya tetap rendah.

6. Saringan kapas

Cara kerja dan bentuk saringannya mirip dengan kain katun diatas dan dipercaya dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringannya bergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan. Namun demikian, semakin tebal kapasnya semakin kecil juga debit air yang keluar. Selain itu, air

hasil saringannya belum bisa dikatakan aman karena tidak bisa menghilangkan kontaminan berbahaya layaknya alat filterisasi modern.

7. Filterisasi Aerasi

Aerasi merupakan teknik filterisasi yang fokus untuk menjernihkan air dengan cara mengisikan oksigen ke dalamnya. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida, hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau air dapat dikurangi hingga 80%. Selain itu, partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dengan cepat lalu membentuk lapisan endapan yang dapat dihilangkan lewat proses sedimentasi atau filtrasi. Namun sekalipun hasil airnya akan lebih jernih dan tak berbau tapi tetap tidak bisa dikatakan aman karena tidak mampu memisahkan ion dan molekul yang tak diinginkan pada air.

8. Saringan pasir lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan salah satu teknik filterisasi yang dibuat dengan menggunakan pasir di bagian atas dan kerikil di bagian bawah. Air akan melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati kerikil. Meski dapat menjernihkan air tapi hasil filterisasi SPL tetap memiliki kualitas yang jauh lebih rendah bahkan dibawah filtrasi aerasi diatas.

9. Saringan pasir cepat (SPC)

Filterisasi tradisional saringan pasir cepat mirip dengan saringan pasir lambat diatas dimana bahan filternya terdiri dari lapisan pasir di bagian atas dan kerikil di bagian bawah tapi arah penyaringannya dilakukan terbalik dari bawah ke atas atau up flow dan bukan dari atas ke bawah. Sistem ini memiliki kemampuan filterisasi yang bisa dibilang lebih baik dari SPL diatas namun kualitas air hasil filtrasi tetap tidak bisa dikatakan aman.

10. Gravity-fed filtering system

Gravity-fed filtering system adalah filtrasi gabungan antara saringan pasir cepat (SPC) dan saringan pasir Lambat (SPL). Air hasil filterisasi akan dihasilkan lewat dua tahap. Pertama disaring menggunakan saringan pasir cepat. Nantinya, air hasil penyaringan dengan SPC disaring kembali menggunakan SPL. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air yang dihasilkan jauh lebih jernih meskipun belum bisa dikatakan aman karena tetap tidak bisa menjamin air yang dihasilkan lewat proses filterisasi ini boleh dikonsumsi langsung3.

Solusi Air bersih yang aman dari Viessmann

Setiap filterisasi tradisional di atas tidak menjamin air yang digunakan akan bersih dari bakteri dan aman dari kuman. Dengan begitu diperlukan alat filterisasi modern yang dapat menggantikan metode filterisasi tradisional diatas.

Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang mengandalkan air sungai yang tidak aman, alat filtrasi modern juga juga sangat diperlukan oleh mereka yang tinggal di daerah perkotaan dan pinggiran kota yang mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air harian di rumah.

Sebab jika pengeboran hanya dilakukan sedalam 10-15 meter, air yang keluar hasilnya pasti keruh, berbau dan biasanya ada endapan lumpur terutama setelah hujan. Untuk mendapatkan air yang tidak keruh, harus melakukan pengeboran lebih dalam lagi, bisa 50 hingga 100 meter. Namun demikian, tidak ada jaminan air hasil pengeboran tersebut akan aman untuk digunakan sekalipun warnanya sudah jernih.

Melihat kebutuhan akan alat filtrasi yang modern tersebut, Viessmann hadir di Indonesia untuk menjadi solusi air bersih di rumah dan di kantor. Dengan produk yang telah teruji di 70 negara berbeda, kualitas terbaik di kelasnya serta teknologi mutakhir menjadikan Viesmaan sebagai pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Indonesia.

Produk Viessmann untuk tujuan konsumsi dan produktivitas hadir dalam seri Pemurni dan Pelembut Air Vitopure. Lalu apakah benar Vitopure dari Viessmann dapat menjernihkan air di rumah untuk tujuan konsumsi dan produktivitas? Tentu saja. Dan apa yang membedakan Vitopure dari Viessmann dengan produk sejenis? Berikut penjelasannya.

1. Penjernih Air dari Viessmann Untuk konsumsi

Vitopure S4-RO adalah alat yang secara khusus digunakan untuk menjernihkan dan memurnikan air untuk tujuan konsumsi. Dengan alat ini, air yang digunakan sehari-hari baik itu untuk minum, cuci piring, cuci gelas hingga memasak nasi dijamin lebih aman dari kontaminan berbahaya.

Dengan teknik reverse osmosis (RO), penyaringan mekanis dan kimiawi multi-tahap memberikan jaminan bahwa air hasil filtrasi Vitopure S4-RO 100 kali lebih aman dibanding penyaringan tradisional karena kombinasi ketiga teknik filtrasi diatas bisa memisahkan ion dan molekul yang tidak diinginkan sebab partikel tersebut ukurannya lebih besar dari air sehingga penyaringan akan jauh lebih maksimal.

Setali tiga uang, selain bisa memurnikan air, alat ini juga dapat menghilangkan sedimen seperti kotoran, pasir, ganggang, kuman, virus dan bakteri serta bisa menyerap klorin, kloroform, dan bahan kimia lain seperti pestisida atau polutan. Dapat juga menghilangkan logam berat seperti timbal dan merkuri sehingga bau dan warna air akan hilang. Ukurannya juga ringkas, tidak makan tempat dan mudah dipasang. Berkat manfaatnya yang serbaguna, Vitopure S4-RO sangat cocok di pasang di rumah baru atau keluarga baru yang mengandalkan air tanah dan air galon untuk kebutuhan sehari-hari.

2. Untuk produktivitas

Vitopure untuk tujuan produktivitas hadir dalam seri S yang dapat memberikan jaminan keamanan dari air yang digunakan untuk tujuan produktivitas seperti untuk mandi, cuci dan kakus (MCK), termasuk air yang dipakai di mesin cuci, mesin pencuci piring dan lain sebagainya.

Lalu apa saja produk-produk Viessmann yang berfungsi sebagai pemurni air rumah tangga untuk tujuan produktivitas? Secara umum ada beberapa, seperti:

a. Vitopure S1

Vitopure S1 adalah pemurni air rumah tangga pre-filter yang efektif menghilangkan kotoran, pasir, ganggang dan sedimen lain di dalam air sehingga dapat meningkatkan masa pakai peralatan rumah tangga dan dapat memberikan jaminan keamanan dari air yang digunakan untuk mencuci piring, mencuci pakaian pakai mesin cuci dan mandi. Juga sudah dilengkapi dengan filter jaringan baja tahan karat yang dibuat khusus sehingga aman saat digunakan untuk mencuci beras atau menanak nasi. Di Indonesia, Vitopure S1 ditawarkan dalam tiga model, yakni:

  • S1-A yang memiliki kemampuan penyiraman otomatis serta sudah dilengkapi dengan layar digital sehingga pengoperasian harian jadi lebih mudah
  • S1-B dengan kemampuan pra-filtrasi yang andal
  • S1-M dengan kemampuan penstabil tekanan.

b. Vitopure S2

Vitupure S2 merupakan filter air sentral listrik yang dapat menghilangkan kontaminan berbahaya dari air di rumah. Dengan kapasitas yang besar dan fitur penyiraman otomatis membuat alat ini cocok dipakai oleh keluarga baru. Kelebihan alat ini ada pada kemampuannya menyaring air secara elektrik berkapasitas tinggi, pembilasan otomatis dengan filter fluks degradasi kinetik (KDF) dan filter karbon aktif tempurung kelapa yang bisa menetralkan bau dan warna air. Dengan demikian, alat ini juga dapat menyerap klorin dan kloroform serta bisa menghilangkan sedimen yang terdapat dalam air.

c. Vitopure S3

Vitopure S3 merupakan filter air modern dengan kemampuan khusus untuk melembutkan air sehingga dapat mencegah timbulnya karat dari peralatan rumah tangga yang sering bersentuhan dengan air seperti piring, mesin cuci, peralatan pembuat kopi, pemanas air dan lain sebagainya. Hasil filtrasinya juga dapat mengurangi kesadahan air yang disebabkan oleh mineral berbahaya seperti kalsium dan magnesium sehingga air bisa langsung digunakan untuk mencuci rambut, membersihkan kulit, keramas, berkumur hingga sikat gigi.

d. Vitopure S4

Vitopure S4 adalah pemurni air rumah tangga berkualitas tinggi lainnya dari Viesmann yang juga memiliki kemampuan penyaringan multi-tahap. Dengan teknologi tersebut, air keran yang ada di rumah bisa langsung diminum layaknya air kemasan bahkan kualitasnya dipercaya lebih baik dari air galon isi ulang. Karena bisa langsung diminum

maka air hasil penyaringannya juga otomatis bisa dipakai untuk tujuan lain seperti untuk sikat gigi, bilas kepala, berkumur dan lain sebagainya. Alat ini juga telah dilengkapi dengan kemampuan khusus untuk menghilangkan sedimen, kuman, virus serta bakteri berkat teknologi filterisasi S4-C dan S4-D yang canggih sehingga memberikan jaminan bahwa klorin dan logam berat yang ada di air hilang serta dapat menetralkan bau dan warna pada air.

e. Vitopure S5

Vitopure S5 adalah alat pemurni air rumahan yang dapat memurnikan air tanpa menggunakan listrik. Meski non-elektrik, kualitas air hasil filternya sama dengan produk Vitopure tipe S lainnya karena dapat secara efektif menyerap klorin, kloroform, kalsium dan mineral lain yang tak diinginkan dalam air. Juga dapat menghilangkan sedimen seperti kotoran, pasir dan ganggang serta bisa menetralkan bau dan warna sehingga air jadi lebih jernih. Oh iya, Vitopure S5 tersedia dalam tiga varian berbeda berdasarkan jumlah tahapan filterisasinya dimana ada yang terdiri dari dua, tiga dan empat tahap filtrasi.

f. Vitopure S6

Seri terakhir dari varian Vitopure dari Viessmann adalah Vitopure S6 yang merupakan filter khusus untuk pancuran dan kran dengan karbon aktif tempurung kelapa yang dapat menyaring klorin, kloroform dan sedimen seperti kotoran, pasir dan ganggang. Dengan demikian air hasil saringannya dijamin akan lebih jernih, tidak berbau dan tidak berwarna.

Kategori produk lainnya dari Viessmann

Selain menyediakan filterisasi air paling modern untuk tujuan konsumsi dan produktivitas, Viessmann juga menawarkan produk berkualitas tinggi lainnya untuk masyarakat Indonesia, seperti:

1. Pemanas air

Pemanas air Viessmann hadir dalam seri Vitowel yang didesain khusus agar lebih aman dan tahan lama. Dilengkapi dengan teknologi ELCB spesial yang memberikan proteksi lebih dari bahaya listrik karena jika terjadi kebocoran arus listrik maka pemutus sirkuit elektronik akan bereaksi sehingga memutus aliran listrik pada pemanas. Di Indonesia, seri Vitowel dari Viessmann hadir dalam beberapa tipe, seperti:

  • Vitowel comfort classic yang merupakan pemanas air berbentuk kubus nan ramping dengan teknologi penyesuaian suhu lengkap dengan pelapisan tangki ceratech dan ELCB elektronik.
  • Vitowel comfort premium merupakan pemanas air berbentuk kubus dengan pengatur suhu LED dilengkapi dengan pemanas keramik dan ELCB elektronik.
  • Vitowel comfort premium dengan desain kubus nan ramping, telah dilengkapi dengan pengatur suhu LED yang akurat, elemen pemanas keramik dan ELCB elektronik.
  • Vitowel comfort Deluxe dengan teknologi layar sentuh yang smooth, pengatur waktu elektronik, opsi daya ganda dan ELCB elektronik.
  • Vitowell comfort silinder dengan advanced enamel coating for tank, ELCB Elektronik, LED Suhu dan dapat dipasang sesuai keinginan baik horizontal atau vertikal

2. Pompa Panas

Kategori produk pompa panas dari Viessmann hadir dalam seri Vitocal dan semua varian produk telah dilengkapi dengan fitur monoblok udara ke air dan air ke air. Yang menarik, tingkat konsumsi daya alat ini jauh lebih rendah dibanding rata-rata alat sejenis dan dengan demikian tagihan listrik di rumah tidak akan bertambah drastis. Selain itu, alat ini juga dapat menggunakan sumber energi dari energi terbarukan seperti tenaga surya sehingga dapat mengurangi emisi CO2. Seri Vitocell dari Viessmann hadir dalam beberapa pilihan produk, seperti:

  • Vitocal 250-A yang merupakan pompa panas sumber udara dengan output pemanas terukur hingga 2,6 sampai 13,4 kW. Produk ini dikembangkan secara khusus agar memiliki kinerja yang lebih efisien dibanding produk pesaing.
  • Vitocal 252-A adalah pompa panas sumber udara dengan output pemanasan terukur hingga 2,6 sampai 13,4 kW dan silinder DHW integral yang dikembangkan secara khusus agar lebih modern dan dapat meningkatkan fungsi pendinginan.
  • Vitocal 200-A adalah pompa panas sumber udara dengan output pemanasan terukur hingga 7,5 kW. Alat ini idealnya dipasang didalam ruangan karena noise yang dihasilkannya lebih kecil dibanding alat sejenis.
  • Vitocal 200-A adalah pompa panas sumber udara dengan output pemanasan terukur antara 4,0 hingga 12,0 kW. Alat ini kompatibel dipasang di dalam dan di luar ruangan namun akan lebih efisien jika ditempatkan di dalam ruangan berukuran kecil.
  • Vitocal 222-A adalah pompa panas sumber udara dengan output pemanasan terukur 3,8 hingga 11,6 kW lengkap dengan silinder DHW integral sehingga pemanasan dan pendinginan dapat dilakukan pada satu alat namun dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibanding alat sejenis.
  • Vitocal 150-A adalah pompa panas sumber udara dengan output pemanasan terukur 2,6 sampai 14,9 kW dengan efisiensi energi yang tinggi serta kinerja yang lebih baik dibanding pesaing.
  • Vitocal 151-A adalah pompa panas sumber udara dengan output pemanasan terukur 2,6 hingga 14,9 kW lengkap dengan silinder DHW integral sehingga kinerja alat ini jadi lebih efisien.

3. Tangki DHW

Tangki DHW Viessmann hadir dalam seri Vitocell yang berfungsi untuk menyimpan air panas dan air minum untuk konsumsi rumah tangga. Dengan kemampuan tersebut, alat ini dapat dikombinasikan dengan varian Vitopure untuk memberikan jaminan keamanan tambahan bahwa air di rumah akan lebih bersih dan terlindungi terlebih air konsumsi seperti untuk minum, menanak nasi, berkumur, sikat gigi dan lain sebagainya. Tangki DHW Vitocell tersedia dalam tiga model yakni silinder DHW, silinder DHW mode ganda dan silinder penyangga air pemanas. Perbedaan dari setiap tangki diatas selain pada bahan juga ada pada kapasitasnya seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:

Table of information from Indonesian writer.
4. Boiler gas

Varian produk Viessman terakhir adalah boiler gas yang hadir dalam seri Vitodens. Semua produk Vitodens telah dilengkapi dengan kemampuan untuk menggunakan lebih sedikit energi sehingga lebih hemat listrik dan dapat dipasang di rumah atau di kantor. Dengan desain yang ringkas, efisiensi energi yang tinggi, kualitas yang dapat diandalkan membuat panas yang dihasilkan dari produk ini lebih tahan lama. Vitodens hadir dalam beberapa pilihan, seperti:

  • Vitodens 300 yang tersedia dalam tiga model yakni vitodens 300 (tipe C13) dengan katel kondensasi gas dan kontrol pembakaran yang lebih efisien, Vitodens 222-W dengan output pemanasan terukur 1,9 hingga 32 kW dan Vitocrossal 200 tipe CIB dengan output pemanasan terukur 80 hingga 318 kW.

  • Vitodens 200 yang juga terdiri dari tiga varian seperti Vitocrossal 300 (tipe C13) dengan katel kondensasi gas dan kontrol pembakaran yang lebih efisien, Vitodens 222-W dengan output pemanasan terukur 1,9 hingga 32 kW, Vitocrossal 200 tipe CIB dengan output pemanasan terukur 80 hingga 318 kW dan Vitodens 200-W dengan ketel kondensasi gas yang dapat dipasang di dinding dengan output pemanasan terukur 49 hingga 150 kW lengkap dengan sistem multi boiler hingga 594 kW.

  • Vitodens 100 yang terdiri dari Vitodens 100-W/111-W dengan ketel kondensasi gas yang dipasang di dinding dengan output pemanasan terukur 3,2 hingga 32 kW, Vitodens 111-F dengan ketel combi penyimpanan kondensasi gas dengan output pemanasan terukur 3,2 hingga 32 kW dan juga Vitodens 141-F dengan ketel combi penyimpanan kondensasi gas dengan output pemanasan terukur 2,5 hingga 25 kW.

*Harap diperhatikan bahwa beberapa produk ini mungkin tidak tersedia di Indonesia.

Penutup

Mengandalkan filterisasi air tradisional untuk tujuan konsumsi atau produktivitas bukanlah pilihan yang bijak karena air hasil filtrasinya tidak bisa dikatakan aman.

Sekalipun air hasil filtrasinya telah berubah warna menjadi lebih jernih dan tidak lagi berbau tapi belum tentu aman dari bakteri, kuman dan sedimen berbahaya lainnya.

Jadi diperlukan jaminan keamanan tambahan yang hanya diperoleh saat menggunakan produk- produk filtrasi air modern.

Percayakan Viessman untuk solusi air bersih di rumah termasuk untuk home appliances lain seperti untuk pemanas air, pompa panas, tangki, sistem pemanas tenaga surya hingga boiler gas.

Last but not least, selamat ulang tahun Viessmann yang ke-3. Teruslah tumbuh dan berinovasi untuk menjadi solusi utama bagi kebutuhan air bersih di rumah kini dan nanti. ***

Tentang Ketidakpedulian, Merayakan Air Bersih, dan Solusi Bernama Vitopure

Feri Fadli | Public

Di banyak daerah Indonesia, isu air sering dianggap tidak terlalu penting karena dirasakan sebagai sumber daya yang melimpah. Dalam konteks kualitas air, hal yang sangat memprihatinkan adalah penurunan kualitas air secara terus menerus dan telah menciptakan dampak jangka panjang yang serius. Data mencengangkan dari hasil penelitian Universitas Indonesia menunjukkan sekitar 30% dari sistem penyediaan air minum di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, terkontaminasi dengan logam berat dan telah menjadi ancaman kesehatan bagi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jutaan orang terpapar kualitas air yang buruk tanpa mengetahui dampak jangka panjangnya pada kesehatan mereka.

Lebih mengkhawatirkan lagi adalah ketidakpedulian masyarakat terhadap kualitas air tetap berlanjut, padahal Asian Development Bank (ADB) memperingatkan bahwa jika perilaku masyarakat tidak berubah, pada tahun 2030, lebih dari 60% sumber air utama di kota-kota besar akan berada dalam kondisi kritis dengan pencemaran yang parah. Krisis air ini akan memaksa masyarakat untuk mencari sumber air bersih alternatif yang semakin mahal dan langka di masa depan. Masyarakat terkesan tidak peduli bahwa tantangan kualitas air di Indonesia sudah sangat mendalam dan membutuhkan perhatian serius, padahal dampaknya tidak hanya mengancam kesehatan, tapi juga pada lingkungan, dan ekosistem.

Banyak bentuk perilaku masyarakat yang menunjukkan rendahnya kesadaran dalam mengelola air, misalnya melakukan pemborosan air secara nyata seperti membiarkan keran air mengalir terus menerus saat menyikat gigi, mencuci tangan, atau mencuci piring. Contoh lain seperti penggunaan selang air dalam menyiram tanaman atau membersihkan halaman tanpa mengatur aliran air dengan bijaksana adalah contoh umum bagaimana rendahnya kepedulian masyarakat dalam mengelola air.

Walaupun regulasi dan informasi tentang menjaga kualitas sumber air dapat ditemukan dengan mudah, ternyata tidak sejalan dengan perilaku masyarakat yang membuang sampah rumah tangga, plastik, dan sisa makanan ke dalam saluran air.

Banyak industri rumah tangga dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), seperti usaha cuci kendaraan atau pengolahan limbah, secara terbuka membuang bahan kimia berbahaya langsung ke saluran air. Ini termasuk deterjen, oli, dan produk pembersih yang dapat mencemari sumber air.

Padahal, bila merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 diketahui bahwa 40,64% rumah tangga di Indonesia menjadikan air kemasan bermerek atau air isi ulang sebagai sumber air minum mereka. Selanjutnya, 17,07% rumah tangga memperoleh air minum dari sumur bor atau pompa, 15,26% dari sumur terlindungi, dan 12,17% dari mata air yang terlindungi maupun tidak. Data ini sangat mengkhawatirkan sejak sumber air yang digunakan sudah tercemar akibat dari perilaku masyarakat itu sendiri.

Dari sisi kesehatan, kualitar air yang buruk bila dijadikan untuk kebutuhan MCK (mandi, cuci, kakus) dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular seperti diare, hepatitis A, dan penyakit parasit. Selain itu, paparan terhadap logam berat dan bahan kimia berbahaya dalam air dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang seperti kanker dan kerusakan organ. Dari sisi ekonomi tentu saja ini akan membutuhkan biaya perawatan medis yang tinggi, menurunkan produktivitas, dan menjadi beban ekonomi pada sistem kesehatan.

Meskipun teknologi modern semakin berkembang, banyak masyarakat Indonesia yang masih bergantung pada metode filtrasi air tradisional. Metode filtrasi tradisional mungkin memiliki nilai sejarah dan budaya, namun sering kali tidak memenuhi standar kesehatan yang diperlukan masyarakat. Beberapa metode filtrasi tradisional yang masih dipakai masyarakat sampai saat ini seperti penjernihan menggunakan keramik atau pasir ataupun penggunaan arang aktif. Metode filtrasi tradisional ini mempunyai kelemahan tertentu dalam menghasilkan air yang berkualitas.

Misalnya metode filtrasi filter keramik, metode ini dapat mengurangi kekeruhan dan beberapa kontaminan dalam air, namun metode ini tidak efektif dalam menyaring logam berat atau pestisida yang sering ditemukan dalam sumber air. Metode filtrasi tradisional lain seperti penggunaan arang aktif juga memiliki keterbatasan yang signifikan. Arang aktif dapat menyerap beberapa bahan kimia, tetapi tidak dapat mengatasi masalah mikroba atau kontaminan yang lebih halus.

Kerugian atas penggunaan metode filtrasi tradisional ini sangat mencolok. Masyarakat yang mengandalkan metode filtrasi tradisional berisiko tinggi terkena penyakit berbasis air akibat kontaminasi yang tidak sepenuhnya bisa diatasi oleh filtrasi sederhana. WHO (World Health Organization) menunjukkan sekitar 25% kasus diare di Indonesia setiap tahunnya terjadi melalui air yang tidak melewati filtrasi yang disarankan. Bank Dunia mencatat biaya pengobatan untuk penyakit terkait air yang disebabkan oleh penggunaan metode filtrasi yang tidak memadai bisa mencapai Rp. 10 triliun per tahun.

Memperkenalkan teknologi filtrasi yang lebih efisien serta meningkatkan kesadaran akan risiko metode tradisional dapat mengatasi masalah di atas. Viessmann hadir untuk menjawab tantangan kualitas air dan sudah terbukti sebagai perusahaan dengan kecanggihan teknologi dalam menyediakan air murni dan sehat untuk dikonsumsi. Viessmann dikenal sebagai perusahaan yang memberikan solusi sistem pemanas dan energi terbarukan, namun juga berkontribusi dalam teknologi pemurnian air melalui kemitraan dan produk yang dapat digunakan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan sehat.

Di Indonesia, Viessmann berkontribusi sebagai penyedia solusi terkait masalah air dengan beberapa produk dan teknologi yang relevan diantaranya adalah Vitopure. Vitopure adalah sistem penyaringan air mutakhir yang dirancang untuk meningkatkan kualitas air minum dengan efisiensi tinggi. Vitopure menggunakan teknologi penyaringan canggih yang menggabungkan filter karbon aktif dan teknologi membran untuk menghilangkan berbagai kontaminan dari air.

Dengan kemampuan untuk menyaring klorin, logam berat, dan mikroorganisme, Vitopure memastikan air yang dihasilkan tidak hanya bersih tetapi juga aman untuk dikonsumsi. Salah satu fitur unggulan Vitopure adalah sistem penyaringannya yang dapat memproses air dengan kapasitas tinggi, menjadikannya ideal untuk penggunaan rumah tangga maupun komersial. Teknologi ini dirancang untuk mengatasi berbagai tingkat kontaminasi, memberikan air yang lebih murni dan berkualitas. Dengan instalasi yang mudah dan perawatan yang minimal, Vitopure menawarkan solusi praktis untuk meningkatkan kualitas air tanpa membebani pengguna dengan komplikasi teknis.

Beberapa fitur unggulan produk Vitopure sebagai teknologi pelembut dan pemurni air adalah sebagai berikut:

  • Vitopure S1 adalah model dasar yang efektif untuk pemurnian air rumah tangga. Dengan sistem filtrasi dasar, produk ini menghilangkan partikel kotor dan mengurangi kekerasan air, memberikan air yang lebih lembut dan bersih untuk konsumsi sehari-hari.

  • Vitopure S2 meningkatkan performa dengan tambahan filter karbon aktif. Filter ini membantu menghilangkan bau dan rasa yang tidak diinginkan dari air, serta lebih efektif dalam mengatasi air keras, sehingga menghasilkan air yang lebih segar dan lembut.

  • Vitopure S2-2G menyertakan teknologi pemantauan otomatis yang memastikan kualitas air tetap optimal, sehingga menghasilkan air yang bersih, segar, dan lembut. Ideal untuk penggunaan di lingkungan rumah tangga atau kantor.

  • Vitopure S3 menawarkan sistem filtrasi yang lebih canggih dengan filter HEPA dan karbon aktif. Model ini tidak hanya menghilangkan partikel dan kontaminan, tetapi juga menangani masalah air keras dengan lebih baik, memberikan air yang lebih murni dan lembut.

  • Vitopure S4 memperkenalkan teknologi UV-C dalam sistemnya, yang membunuh bakteri dan virus. Ini memastikan air yang tidak hanya bersih tetapi juga higienis, sementara fitur pelembutnya mengatasi kekerasan air untuk memastikan kualitas air yang optimal.

  • Vitopure S4-RO menggabungkan teknologi Reverse Osmosis (RO) yang efektif dalam menghilangkan partikel, kotoran, dan kontaminan dari air, termasuk mineral berbahaya dan bahan kimia. Selain itu, Vitopure S4-RO juga menggunakan filter karbon aktif dan teknologi UV-C, yang membunuh bakteri dan virus, memastikan air yang sangat bersih dan aman.

  • Vitopure S5 dilengkapi dengan kontrol pintar dan konektivitas Wi-Fi. Anda dapat memantau dan mengatur sistem melalui aplikasi smartphone, yang memungkinkan penyesuaian otomatis berdasarkan kualitas air. Pelembut air pada model ini dioptimalkan untuk memberikan hasil terbaik sesuai kebutuhan.

  • Vitopure S6 adalah model premium yang menggabungkan semua teknologi terkini, termasuk sistem filtrasi HEPA, karbon aktif, dan UV-C. Dengan desain elegan dan fitur otomatis canggih, Vitopure S6 memberikan solusi lengkap untuk pemurnian dan pelembutan air, memastikan air yang sangat bersih, lembut, dan aman.

Bertepatan dengan momen spesial ulang tahun yang ke 3, Vitopure mengajak semua masyarakat untuk merayakan solusi air bersih melalui kebahagiaan dan kepuasan yang datang dari air yang benar-benar murni dan sehat. Vitopure tidak hanya menyediakan solusi inovatif dalam penyediaan air bersih, tetapi juga memastikan setiap tetes air yang dinikmati masyarakat berasal dari hasil teknologi terbaik yang memang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Teknologi penyaringan air Vitopure adalah sesuatu yang revolusioner dan merupakan solusi terdepan dalam teknologi pemurnian air untuk mengatasi berbagai tantangan kualitas air di Indonesia. Vitopure memberikan jaminan kualitas yang tidak hanya memperbaiki rasa dan kejernihan air, tetapi juga memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat. Ini adalah langkah besar menuju masa depan Indonesia yang lebih bersih dan sehat, di mana setiap tetes air yang dihasilkan filtrasi Vitopure mendukung gaya hidup yang lebih baik.

Dengan merayakan solusi air bersih bersama Vitopure, masyarakat tidak hanya menikmati pencapaian teknologi, tetapi juga menyelamatkan kehidupan melalui penggunaan air bersih dan sehat. Viessman mengajak masyarakat untuk bersama-sama berkomitmen dalam menjaga kualitas air dan memanfaatkan solusi inovatif bernama Vitopure untuk masa depan yang lebih cerah. Semoga hari ini menjadi momen yang membanggakan, merayakan pencapaian bersama dalam menyediakan air murni yang berharga untuk semua. Selamat ulang tahun ke 3 Vitopure, sukses dan jaya selalu!

Merayakan Solusi Air Bersih

Edward Simanjuntak | Public

Begitu pesatnya pembangunan dan eksploitasi sumber daya di wilayah Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, tempat dimana Penulis tinggal saat ini. Baik Perusahaan tambang ataupun Developer perumahan telah melakukan eksploitasi secara masif yg berdampak mengganggu dan mencemari ekosistem tanah dan air di wilayah tersebut. Tidak jarang menimbulkan permasalahan sosial dan kesehatan ditengah- tengah masyarakat yang bersinggungan secara langsung dengan kegiatan ekspoitasi dan penambangan.

Hal inilah yang melatarbelakangi penulis mengangkat kondisi pemanfaatan sumber air bersih di wilayah Gunung Sindur. Penulis mengharapkan peran aktif Pemerintah setempat ataupun pihak Swasta, serta masyarakat akan kesadaran pentingnya menjaga alam dan lingkungan demi keberlangsungan sumber daya di wilayah tersebut.

Permasalahan ini akan menjadi bom waktu. Penulis menilai kegiatan eksploitasi dan pembangunan yang berlebihan akan menjadi momok yang menakutkan di masa depan, apalagi diperparah dengan meningkatnya jumlah populasi manusia, laju modernisasi, minimnya kesadaran publik, serta lambatnya rekonsiliasi dan naturalisasi lingkungan dari Pemerintah setempat. Modernisasi dan Pembangunan fisik bukanlah menjadi suatu hal yang perlu dikhawatirkan, jika saja Pemerintah, pihak Swasta dan masyarakat duduk bersama-sama untuk menyelaraskan antara program pembangunan dengan program revitalisasi dan pemeliharaan berkelanjutan. Minimnya kesadaran publik, apalagi masih ditemukan adanya masyarakat yang menggunakan air sungai untuk aktifitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) yang mengakibatkan semakin menurunnya tingkat kualitas lingkungan hidup, dan berujung pada kebutuhan akan air bersih sangatlah mutlak dan menjadi suatu “barang langka” bagi masyarakat. Permasalahan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sumber daya air bersih akan terus mengancam apabila tidak segera diatasi secara bersama-sama.

Menurut laporan Pusat Data Statistik Provinsi Jawa Barat perihal Jumlah Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Sumber Air Minum Layak tahun 2021-2023 (persen), Kabupten Bogor menempati urutan ke-20 (92%) dari 27 Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, jauh tertinggal dari Kota/Kabupaten terdekatnya, yaitu Kota Bogor (98,83%), Kota Bekasi (99,02%) dan Kota Depok (99,51%). Artinya masih ada sebesar 8% rumah tangga di Kabupaten Bogor yang belum mendapatkan akses terhadap sumber air bersih yang layak. (Sumber: https://jabar.bps.go.id/indicator/29/729/1/persentase-rumah-tangga-yang-memiliki-akses-terhadap-sumber-air-minum-layak-.html

Sejalan dengan peringatan Hari Air Dunia Tahun 2024 (HAD 2024) yang mengangkat tema “Memanfaatkan Air untuk Perdamaian”, dimana kita dihimbau untuk memanfaatkan sumber daya air dengan sebaik-baiknya, memberikan akses seluas-luasnya secara adil dan merata, memupuk keharmonisan antara masyarakat dan Pemerintah dengan bersatu dan berkelanjutan, serta menyeimbangkan kebutuhan semua orang dengan dedikasi untuk memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal, dan menjadikan air sebagai katalis bagi dunia yang lebih damai. Melalui momentum ini seharusnya Pemerintah Indonesia, khususnya Pemerintah Kabupaten Bogor secara berkelanjutan berupaya keras memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, salah satunya penyediaan air minum, yang dimana merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan nasional (Goal 6: Clean Water and Sanitation - Sustainable Development Goals (SDGs)) dalam mewujudkan penyediaan dan pemanfaatan air bersih yang layak bagi masyarakat.

Seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya pada sektor industri, telah banyak bermunculan Perusahaan-perusahaan yang secara mandiri melakukan terobosan dan inovasi dalam menghasilkan air bersih yang layak bagi masyarakat. Viessmann, salah satu Perusahaan penyedia sumber air bersih terbaik di Dunia, kini hadir dan telah menggunakan tolok ukur usaha untuk masa depan yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dalam menentukan strategi keberlanjutan yang holistic, termasuk memaksimalkan kontribusi positif dalam hal penggunaan air bersih untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDG) pada Tahun 2030.

Sebagai salah satu penyedia solusi air bersih, Viessmann, dengan semangat inovasi dan kemandirian telah berhasil menciptakan dan mendukung ruang hidup bagi ketersediaan dan keberlangsungan sumber air bersih bagi masyarakat. Melalui penelitian, pengembangan dan terobosan yang inovatif, Viessmann, telah memproduksi berbagai macam produk ramah lingkungan sebagai solusi penyediaan air bersih bagi masyarakat. Vitopure: Pemurni dan Pelembut Air, dengan varian Vitopure S4-RO adalah satu produk unggulan Viessmann yang mampu meningkatkan kualitas air keran secara signifikan. Produk berteknologi tinggi ini mampu membersihkan air secara menyeluruh, dengan 3-4 tahapan filtrasi dan menggunakan sistem Reverse Osmosis (RO) sehingga menghasilkan air siap minum, bebas dari logam berat, virus dan bakteri.

Poin penting dari pesatnya pembangunan dan eksploitasi sumber daya di suatu wilayah, disamping Pemerintah melakukan sosialisasi, adalah bagaimana Pemerintah termasuk Swasta melakukan rekonsiliasi, revitalisasi lingkungan, serta memberikan pendekatan sosial kultrural kepada masyarakat yang rentan akan masalah kesehatan. Dengan adanya produk inovasi karya Viessmann inilah yang menjadi salah satu cara pintu masuk Pemerintah untuk dapat memberikan kontribusi positif dalam mendorong penggunaan air bersih kepada masyarakat.

Lingkungan hidup, kebutuhan air bersih tidak akan tersedia tanpa adanya dukungan, kesadaran dan partisipasi semua pihak. Untuk itu Penulis mengajak dan menghimbau kepada Pemerintah, Masyarakat termasuk Swasta di wilayah Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, untuk secara bersama-sama mari kita #SalingSadar #SalingJaga #SalingPeduli untuk lingkungan bersih, sehat, dari kita untuk kita dan demi ketersediaan dan keberlangsungan sumber air bersih di masa depan.

Sebagai penutup, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Viessmann yang telah memberikan ruang sharing dan telah berperan aktif dalam mewujudkan solusi air bersih yang layak bagi masyarakat, tidak lupa Penulis sampaikan “Selamat Ulang Tahun yang Ke-3 kepada Vitopure. Semoga dedikasi dan inovasi dapat terus berkelanjutan dan mampu berkembang menjadi produk yang bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat. Mari Merayakan Solusi Air Bersih bersama untuk kehidupan yang lebih baik.

Bagaimana kami bisa membantu?

Untuk pertanyaan mengenai Pemanas Air dan Pemurni Air, klik tombol di bawah ini untuk menghubungi kami melalui WhatsApp, atau kirimkan rincian pertanyaan Anda melalui formulir kontak kami. Kami akan menghubungi Anda sesegera mungkin.

Hubungi kami